Video favorit
Hari ini mau cerita dikit tentang video edukasi publik tentang kesehatan. Sekarang lagi ikut lomba sama konkawan, ikutnya ya cabang video ini dan proposal penelitian multicenter. Video nya udah jadi. Dan aku gak tau, kalo selain ada pemenang 123, ada cara pengambilan pemenang favorit dari voting di facebook T.T and the terrible story goes by…
Videonya banyak diliat orang. Sebenarnya ga ada yang salah dengan video edukasi public dilihat public, karena tujuannya mengedukasi public tentang isu kesehatan. Tapi yang salah adalah aku ada di video ituuu dengan acting yang—ah begitulah. Semua temen-temen yang udah liat pada geli liat actingku. Aku dapat bayangkan masing-masing wajah mereka di depan laptop terkekeh-_- Sampe sekarang ada 299 likes. Seneng sih banyak yang ngelike berarti semakin besar kesempatan jadi juara favorit. Namun itu berarti setidaknya saat ini udah ditonton 299 orang, sharenya aja udah 70an dan akan terus bertambah.
Tadinya tim kami mau pake pemeran anak-anak. Tapi karena ga
ada yang punya adek kecil, mikirin ribetnya, akhirnya kami-kami juga orangnya
yang jadi pemainnya sekaligus sutradaranya, editornya, produsernya. Padahal
awal diajak temen masuk tim kupikir cuman jadi konseptor dan produser aja.
Testimoni-testimoni orang setelah nonton:
“Dinaaa, actingmu di video itu gak nguatin banget. Pengen
aku jitakin deh”. –Yazrah
“Acting Dina gak nahan kali”. –Ana
“Dari semua disitu, actingmu paling lucu. Parah” *sambil
niru-niru adeganku ngejek*, -Ester
-_________- sebenarnya yang buat aku gak tahan adalah aku lebay disitu, itu karna konsepnya memang lebay biar luchu huhuu. Rusaklah image cool haha.
Tapi terus terang ketagihan bikin video. Tapi produksinya ya,
bukan jadi pemainnya. Mungkin kalo aku terpapar UAM film ato sinematografi di kampus udah
kuikuti juga:3 tah mau tarok dimana lagi, maulah bentrok.
Eh, besok insyaAllah ujian terakhir kalo gaada halangan. Terasa wangi liburan. Seperti biasa selama bulan puasa banyak target.
Trus akhir agustus, mau ke Bandung, terkait kompetisi ini juga
sama temu ilmiah. Semoga lancar dan mengharumkan. Amin. Sekarang lagi bingung
pesen tiket. Pengen sebelum acara biar
bisa main-main dulu, tapi gaada ceka pergi barengnya kurang berjiwa
petualang dan banyak urusan.
Ah jadi teringat keberangkatanku tahun lalu untuk kompetisi juga yang selama ini belum pernah berniat aku ceritakan di blog. Ke Jakarta. Dengan senior-seniorku-_- Dari 9 delegasi, cuma aku angkatan 2011, sisanya angkatan 2010 yang berteman akrab. Tah kenapa, aku merasa termasuk agak sering dengan sendirinya berada di tengah-tengah senior. Dulu, waktu ikut PEMA di Departemen Mahasiswa Asing, dari belasan orang cuma aku dan Helena yang angkatan 2011. Itupun kadang aku terjebak dalam momen di mana cuma aku yang datang, Helena enggak. Misalnya waktu foto departemen. Trus yang lebih parah, waktu aku masih wangi-wangi maba, waktu ikut konsolidasi kabinet ke Brastagi, pembagian kamar diacak, lagi-lagi aku dapet jadi satu-satunya 2011 bersembilan sama senior 2010 dan 2009 yang juga udah akrab sebelumnya. Padahal kamar lain, 2011nya bisa sampe 3-4 orang. Di situ gaada obat kali asingnya-_- para senior asik sendiri, cuma sedikit (baca: satu) yang berusaha ramah. Mau tidur juga serba salah. Mereka terkesan rebutan untuk tidur di tempat yang lebih nyaman, dan aku hanya terdiam. Bantal juga. Mandi juga, pen corot (baca: terakhir). Gak mungkin kan, awak ikutan rebutan juga. Kalo mereka ngobrol juga, terpaksa sok asik sendirian sama hp daripada keliatan plangak plongok. Waktu itu hanya sedikit yang menyadari keberadaanku di kamar itu huhuu.
Nah, yang waktu ke Jakarta juga. Tapi posisinya
senior-seniornya yang udah lumayan kenal. Satu organisasi, jadi orang-orangnya
asik. Situasi lebih baik. Ya meskipun beberapa topik tidak bisa mengikutkan diri berpartisipasi karna gak tau persoalan. hehe.
Komentar