Isip begin
September lalu, tiba waktunya bagi kami milih wahana iship
yang dilakukan secara online. Pemilihan wahana ini terbagi jadi tiga cara,
dilakukan dalam 3 hari, secara lokal, regional, dan nasional. Akhirnya aku bulat
pilih yang dekat-dekat aja. Setelah mensurvey beberapa warnet dan memilih
warnet mana, keesokan harinya aku berangkat untuk memilih sesuai jadwal yang
ditentukan, bisa login pukul 9.
Hari 1 (lokal) : udah standby di warnet gaming yang udah
disurvey. Jam 9 teng mencoba login. Tau-tau gak bisa login. Kuat-kuat pun
kuklik mouse sampe mau tembus jari, tetap gak bisa login. Kemudian dibantu
login sama Wije, tiba-tiba di jam 9.01.00 berhasil login. Tapi langsung ada tulisan
kecil bacaanya “Wahana sudah habis”. Aku bahkan belum sempat sadar apa yang
lagi terjadi, masih berusaha ngeklik-ngeklik nyari daftar wahana buat dipilih
-.- sampai akhirnya wije bilang “Din udah habis loh”. Dan saya bengong. Belakangan
dengar dari kawan, wahana Sumut jam 9.00.20 udah habis.
Lanjutlah cari warnet lain, survey lagi sekitar 5-7 warnet. Kemarin
Cuma ngetes pake website speedtes. Hari ini beneran dites satu-satu, mulai dari
pake speedtest web beberapa, cek di pengaturan, tes buka artikel, buka youtube,
coba download dan upload, buka email. Wkwkwk. Akhirnya jatuh lah pilihan di
warnet Anu.
Hari 2 (regional) : masih targetkan Sumut, Deli Serdang atau
Langkat. Tapi coret Del Ser karena kayaknya kurang realistis karena banyak kali
peminatnya. Milih kali ini bareng sama Wije lagi, tambah Ana. Udah sepakat sama
Ana, mau milih Langkat, kalo gak dapat Langkat, Tamiang. Kalau gak dapat coba
lagi yang sama di nasional. Awak paling bising dan heboh milih sementara yang
lain hening. Begitu jam 9.00 teng, “LOGIN, LOGIN!”. Server agak down, loading
lama, “Gak loading, gak loading”. Awak udah kayak pemandunya aja. Jam 9.00.47, “muncul,
muncul, wahana muncuuuul !!!”, “Loadiiing!”, “Udah, Langkat, LANGKAT!”, ngasi
aba-aba ke Ana biar sama milihnya. “Gak loading na. cemana ni kita”. Sementara
masih loading, Ana “udah din, aku dapat”. “HAH?!”. Berapa detik kemudian muncul
dilayarku “maaf Anda kalah cepat”. Heboh cepat-cepat cari lain “Tamiang,
Tamiang, TAMIANGGG!”, loading sedikit, keluarlah dia pakta integritas itu.
“Yaaah Naa, kita gak sama.”
“Kau duluan lho Din yang mencet Langkat” kata Ana
“Sus ko?”
“iya, kau kan teriak teriak. Berapa detik gitu kau duluan, 1-2 detik”
“Kau duluan lho Din yang mencet Langkat” kata Ana
“Sus ko?”
“iya, kau kan teriak teriak. Berapa detik gitu kau duluan, 1-2 detik”
Memang gitu. Ini semua udah diatur Allah. Bersyukur. Mudah-mudahan
yang terbaik untuk satu tahun kedepan.
And here I am now, Tamiang...
Yah alhamdulillah, dapat lumayan dekat, insyaAllah bisa
sering pulang jenguk keluarga. Tapi rasa egois masih terkadang menyisakan iri
sama kawan-kawan yang dapat wahana jauh, kayaknya bakal seru, dengan tempat wisata
yang banyak, kultur baru yang challengin dan menyenangkan, insentif yang lebih
lumayan. Wkwkw. Mana awal-awal isip mereka pada update foto keseruan di objek wisata yang bagus-bagus dan sangat mudah dijangkau dari tempat mereka, bikin tambah iri. Wkwk. Tapi sadar sih, susah mau kayak gitu. Mamak awak aja doanya
janganlah jauh-jauh si Dina ini. Awak pun memang walau udah dekat waktu mau
berangkat, ada rasa-rasa galau juga memang, mau ninggali keluarga, khawatir,
orang-orang rumah semuanya sebenarnya gak betapa sehat. Tapi ada juga memang
sisi egoisme yang pengen segera pergi, memulai petualangan sendiri. Tapi sebenarnya
juga ada rasa gak semangat memulai aktivitas teratur kayak dulu lagi, kayaknya
karena udah kelamaan kali nganggur, eh maksud awak jadi freelancer, yang
hidupnya bebas kali walau selalu ada kegiatan-kegitatan yang gak jelas. Ditambah lagi memikirkan bakal tinggal di kota kecil takut gak betah. Alahlah banyak lah dilema awak sebiji, mau begini tapi begitu, mau begitu tapi begini. Biasalah harap maklum.
Disini tinggal serumah ama Dina Kha, Putri, dan sekamar sama
fannie. Udah mulai orientasi juga di RS.
Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar.
Btw, besok awak memasuki 24, semoga terus diberi kesehatan
dan kejernihan pikiran.
Komentar