Jegeg


What’s up? What’s hot? KTI is trending topic in the campus right now. “Udah ada judul?” dan “Judulmu udah fix belom?” serta “apa judulmu jadinya?” adalah the most FAQs  saat ini. Bolak balik RSUP, tempat praktek dosen dsb nya dengan tanggapan mulai dari diperhatiin, di-PHP-in, sampe digantungin dosen sedang dialami kami-kami ini. ini masa-masa kami dirundung ketidakpastian. Saat ini judulku sendiri belum acc. Coba ajuin lagi besok. Hehe.
Tapi jadwal di blok BMS 2 ini sangat cantik sekali sih menurutku. Banyak kosongnya. Sebenarnya mungkin disediain buat kita fokus nyiapin proposal KTI. Tapi ini suka membuat kami jadi salah tingkah dan ragu sendiri. Banyak yang bertanya-tanya sendiri, "hari ini betulan gaada praktikum kan kita?" atau "hari ini memang cuma sampe jam 10 aja kan?". Wkwk. Adapula jadwal yang seharian cuma kuliah 1 jam, Ilmu filsafat doang pula atau bahasa Indonesia. Pokoknya ramah tamah kali jadwalnya.
===
Itu tadi tentang what’s hot in the campus. Sekarang aku mau nulis tentang perjalanan lainnya lagi, supaya nanti kalau aku baca ini lagi, aku jadi inget. Ini tentang perjalanan ke Denpasar. Yang aku suka dari jalan-jalan yang sambilan jadi finalis (bukan finalis yang nyambi jalan-jalan bah, hancur kali -_______-) ini adalah pembiayaan yang ramah kantong, alias didanain ;) Nyampe disana pun udah ada yang jemputin, makan disediain dll. Meskipun kekurangannya adalah kita melakukannya terkadang di kala masa aktif kuliah, otomatis ketinggalan kuliah. Disamping itu, jadwal juga harus manut panitia, sehingga kita ga bisa explore seluruh objek wisata yang kita mau, karna waktu tidak memungkinkan. Secara target utamanya adalah mempresentasikan karya alias kompetisi. 
===
20 Feb berangkat ke Denpasar  siang-siang, transit di Bandung, nyampe sekitar jam 6 WITA di Dps. Nyampe hotel, mandi, latihan buat presentasi besoknya, makan malam dengan nasi goreng-bercampur-teri-dan-mungkin-ada-telur-juga-sedikit-tanpa-lauk-haha, lalu tepar. Tak lupa sebelumnya berkenalan dengan teman sekamar: klara (ugm), Odah (usu-udah kenal sebelumnya), dan 1 lagi..hastaga aku lupa (UB) -___- Ini karna dia terlalu mirip temen bimbel ku pas SMA, Deby. Padahal aku paling sering ngobrol sama dia aaa. Namanya sepertinya nyangkut di bagian mana di otak, tapi semacam error, tak terinterpretasi memori nya. Interpretasinya jadinya si Deby. Ah nanti aku inget-inget lagi.



21 Feb. Pagi, berangkat ke Unud, harus diakui kampusnya cantik. Terus pembukaan, ada tarian …. (tu lah kan, kelamaan nulis, udah lupa nama tariannya -_-). Dilanjutkan presentasi, 5 finalis saingannya berat-berat, karyanya pada bagus-bagus. Komentar juri yang aku highlight, punya kami kepadatan informasi. Jadwal hari itu berakhir sekitar jam 3-an. Peserta lain pada balik ke hotel karna emang ga ada agenda lagi dari panitia. Jiwa bolangku pun tak tertahankan melihat jadwal kopong gitu. Kusemangat-semangati Vien, Deasy, Erdi yang tadinya pengen pulang ke hotel juga dan malah mau tidur segala kukompori untuk jalan-jalan mandiri. Aku udah browsing sebelumnya, kupilih Pantai Sanur.  Motto ku di negeri orang “Tidur itu di Medan, disini itu jalan-jalan”. Dilepaskanlah kami di Pantai Sanur oleh Hilda, transporter kami selama disana. Sewa sepeda, tracking-lah kami dengan busana formal abis presentasi. Sampe udah malam, kami pun haus dan makan di café di pinggir pantai Sanur.  Semuanya seru. Pulangnya kami naik taksi. Aku merasa beruntung bisa jalan-jalan ke Sanur di kala presentan lain pada leha-leha di hotel atau paling jauh ke minimarket doang, dan di kala teman-teman yg di Medan lagi ngerjain logbook XD










22 Feb. hari ini city tour bersama panitia dan semua delegasi. Kami ke Pulau penyu dan Tanjung benoa, aku lupa mana yang duluan di antara itu. Pulau Penyu ini banyak hewan-hewannya, mulai dari penyu, ular, burung. Tanjung Benoa tempat Water Sport. Disitu, aku ikut main futsal, yeah meskipun cuman lari-lari ga jelas akunya-_-. Terus itu aku main banana-boat. Banana-boatingnya aduhai… aku kira bakal dijatuhin di tempat dangkal kayak pas di Pulau Tidung, ternyata ini dijatuhin di tengah laut. Dan naik lagi ke boat-nya itu susah kaliii, agak-agak perjuangan -_-
Habis makan siang, kami lanjut ke garuda wisnu kencana, wisata budaya, bagus lah. Selanjutnya kami ke Erlangga, ini tempat beli oleh-oleh. Aku sama Vien, Deasy, yang paling terakhir naik ke bus padahal udah dipanggil-panggil dari tadi sama panitia. Wkwk. Sebenarnya aku rada lupa urutannya, GWK dulu apa erlangga dulu. Lalu pulanglah kami ke hotel untuk persiapan malamnya Gala night di … aduh aku lupa lagi nama tempatnya, salah satu hotel tertua di sana. Hari itu cukup padat untuk aku bisa nge-bolang lagi hwehehe. Di tempat gala night, delegasi USU kena giliran nampilin persembahan pertama kali. Kami nyanyi “Anak Medan”. Makanannya TOP. Panitia selalu mengagungkan ayam betutu yang kayaknya memang belum pernah aku coba sebelumnya, tapi ternyata yang paling aku suka adalah Sate ikannya :9 Mungkin aku malu-maluin, tapi gapake jaim aku ambil 3 tusuk wkwk.




23 Feb. Ini agendanya seminar DM sama pengumuman pemenang. Penutupan seluruh rangkaian acara pun dilakukan siangnya. Banyak delegasi yang balik hari itu. 



 

Tapi karna tiket ke Medan hari itu lebih mahal 700ribu daripada tiket besok, kami nginap 1 malam lagi di hotel lain di daerah Kuta. Setelah di-drop panitia di hotel itu, kami siap-siap ngebolang lagi sore-sore. Sempat lama berpikir tentang destinasi dan transportasi, akhirnya pilihan kami jatuh ke Uluwatu dan kami pergi dengan sewa 2 motor (@50ribu). Jaraknya cukup jauh, belasan apa sampe >20km aku lupa. Cukup ngebut juga aku bawanya takut ketinggalan Sunset. Sampe sana pun karna waktu yang tidak keburu, kami harus pilih salah satu, padahal ada objek lain seperti Pura dan ngeliat-monyet-gitu-deh, akhirnya kami ke Pantainya doang. Untuk sampai ke pantainya ga kayak pergi ke pantai-pantai lain yang aku pernah sebelumnya. Menuruni jalan setapak di bukit dulu. Sesampainya di situ, WOAAAH, cantik kali lah pokoknya. Daya tarik pantainya karang-karang yang besar itu.
Hari agak gelap,kami pun menaiki tangga lagi, hendak pulang, mengingat ada janji makan malam bareng Hilda, mahasiswa kampus tuan rumah yang selama ini sering mengangkut kami selama di sana. Kami makan di Mall Centro, nama cafenya Celcius. tempat ini menghadap langsung ke Pantai Kuta. Walaupun gelap karna malem-malem, tapi aku tetep ga bisa liat jelas pantainya (yaiyalah). Disitu aku pesan Balinese Mixed Rice, yang ternyata porsinya gedek kali. Terdiri dari nasi putih, urap, sate ikan, ayam suir-suir, udang, sambal matah, dan lupa lagi. Pokoknya piringku rame lah.

Keluar dari Centro kami jalan-jalan dan duduk-duduk di bebatuan di depan Pantai Kuta, ngobrol, menangkap angin, dan menghayati kekenyangan kami. Topik waktu itu adalah ospek, badan ilmiah dan tbm di kampus masing2. Setelah itu, diantarlah kami ke hotel, waktu udah hampir menunjukkan tengah malam. Tapi kami udah rencana mau ke Krisna (tempat oleh-oleh juga) lagi karna (terutama) aku belum puas belanja berhubung banyak yang mo dikasi oleh-oleh. Hehe. Eh taunya dianterin lagi. Begitu kami diantar lagi ke hotel dan Hilda pulang, mendadak kami masi mau nge-bolang lagi wkwkw. Jadilah kami naik motor lagi ke mall Beachwalk yang masih buka tapi toko-tokonya udah pada tutup -.-". Ya intinya kami cuma mau keliling-keliling, padahal udah ngantuk. Tapi berhubung motto ku tadi "Tidur itu di Medan, disini itu jalan-jalan", aku tetap semangat. Kami juga ke minimarket. Ck, Bali malam hari gak sepi-sepi kali. Bali cukup aman. Waktu udah sekitar jam 1 dini hari. Seperti biasa sebelumnya, kami pulang-pergi dituntun Google Maps. Aku bawa motor, Vien buka google maps di tablet, Deasy-Erdi ngikutin kami. Google maps mengarahkan kami sehingga lewat jalan legian, yang mana disitu macet karena merupakan pusat ajeb-ajeb di Bali. Jadi lah aku liat kehidupan malam bule-bule. Sepanjang jalan itu disko semua bah. Rame kali pun -_- Banyak yang joget-joget di pinggir jalan, bahkan di atas meja. Maklum, aku baru pertama kali liat live yang begituan. Tapi sanggup kali kami, ntah memang karena kami memang mau beli Es krim gelato yang udah kelewatan di jalan itu, ntah sekalian penasaran, kami muter sekali lagi lewat ke jalan itu (jalannya satu arah), beli es krim. Mana ga boleh parkir sama security, nunggu sambil berdiri doang di motor juga di pelototin preman lokal, serem. berikutnya kami juga ada lewat gang-gang kecil yang ternyata buntu, gelap pula, pegang tablet pula. Sasaran empuk kalo di Medan wkwk. Ntahlah, berani-beraninya aku jam segitu masih keliaran. Sekitar jam 2 kurang, abis makan gelato, kami tepar. Anw sebenarnya gelatonya gajadi kumakan karna gaada label halalnya. Vien yang vegetarian juga terpengaruh ikutan gajadi makan.









 
 


 inilah rombongan ke Uluwatu. Saya, Vien, Deasy, Erdi.

24 Feb. Pesawat jam 8. Jam 6-an kami berangkat dari hotel ke terminal keberangkatan bandara Ngurah Rai yang masih baru direnovasi. Padahal kami rencananya mau berenang dulu di hotel  subuh-subuh -.-“ hehe. Tapi bangunnya pas-pasan waktu.
Nyampe jam 12-an WIB di KNO, kami di-drop keluargaku di kosan Vien dan langsung berangkat ke kampus untuk langsung kuliah jam 2. Hwahaha. Banyak yang udah nanya oleh-oleh aja, “Pie Susu Din, mana oleh-oleh?”, “Awak pulang ke rumah pun belom we”.

Seminggu pun mungkin ga cukup untuk menjelajahi seluruh objek di Bali. Jegeg (Bahasa Bali=Cantik). Pengen balik lagi suatu hari nanti, insyaAllah.

Komentar

Postingan Populer