Pemilu 2019 Curang?

Pertama-tama, kita hargai pihak-pihak yang sudah bekerja keras, tulus iklas, mulai tingkat relawan TPS sampe KPU daerah, sampai KPU pusat. Jangan nuduh sembarangan apalagi sebar-sebar hoax. Difitnah itu saaakittt apalagi kalau ternyata sudah bekerja maksimal tulus iklas. Tapi orang-orang, kita jangan menutup mata dan pintu hati juga kalau memang nyatanya ada kecurangan, darimana kita tau orang 100% suci, ga akan curang? Anda bela mereka mati-matian, anda kenal betul mereka semua masing-masing? Secara personal? (Berlaku baik bagi yang membela habis-habisan yang dituduh curang, maupun bagi yang menuduh curang tak berdasar karena membela buta) Jangan merasa paling tau, segala kemungkinan ada, bahkan bisa saja ada pada kedua kubu curang itu, kita gatau. Dan nanti kalau memang nyatanya tidak ada, jangan ngeyel juga.

Intinya: kesimpulannya diliat nanti aja. Untuk sekarang, sama-sama kawal aja, jangan saling baper, hujat menghujat. Anda sudah betul amat hujat-hujat orang? Kita tidak benar-benar tau kebenarannya dibalik ini semua. Semoga Allah tunjukkan kebenaran, moga kita peroleh hasil seadil-adilnya siapapun pemimpinnya.

Untuk seluruh jajaran KPU, anda semua mengemban amanah yg sangat besar dari seluruh rakyat Indonesia, tanggungjawabnya besar, dunia akhirat, semoga anda semua tidak menyia-nyiakan amanat itu. Allah Maha Tau. Allah Maha Adil. Jikalau KPU memang sudah adil, semoga Allah tunjukkan, saya mendoakan Allah naikkan derajat anda semua. Jikalau persoalan ketidaksesuaian C1 yg salah input itu cuma human error tanpa sengaja, walau itu sangat disayangkan tapi mungkin error wajar untuk pemilu sebesar ini mengingat kita manusia tak luput dari silap, tapi semoga ini tetap jadi pelajaran berharga, jadi bahan introspeksi kedepannya agar KPU menyelenggarakan lebih baik lagi  untuk mengusahakan meminimalisir error, ntah pakai teknologi real time poll input atau apalah, kedepannya. Karena pemilu ini bukan hal sepele. Ada suara rakyat, ada stabilitas politik dan keamanan nasional yang jadi taruhan. Tapi jikalau sebaliknya, jikalau ada oknum yang dengan sengaja bertindak curang, mungkin di dunia orang tidak tau, tapi lagi-lagi Allah Maha Tau, Maha Adil, dan azab Allah sangat pedih. Begitupun bagi penyebar fitnah hoax, penggiring opini publik pada kesesatan, membodoh-bodohi masyarakat..pun sama, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.



Pardon me if I'm wrong.
-dari yang banyak tidak taunya,
dari yang belum tentu benar,
dari yang tidak tau mana yang benar-

---

Satu hal lagi sebagai tambahan, sekilas saya melihat perbedaan jumlah suara nampaknya tidak jauh, walaupun belum terbukti. Saya mau bilang, sekecil apapun jumlah votenya, all votes matter. Apalagi kalau ini memang tipis bedanya. Jadi vote orang-orang yang pilihannya berseberangan dengan anda, itu tidak bisa disepelekan. Itu mengandung juga banyak suara rakyat Indonesia yang lain. Dan kebebasan berpendapat itu dilindungi memang, bukan untuk saling dihujat karena beda dengan pendapat anda. Dan siapapun yang resmi menang nanti, terlepas dari banyaknya kekurangan dan kelemahan rekam jejak kedua paslon, terlepas ntah memang benar-benar ada ulterior motive mereka dibalik perebutan kekuasaan ini (kita gak tau), jangan terlalu meremehkan paslon yang tidak menang. Bagaimanapun mereka dipilih oleh sebagian jumlah besar lainnya rakyat Indonesia (meskipun mungkin juga karena dah gaada pilihan yang lain xD). Apakah kalian sehebat mereka? Adakah bisa sebanyak itu orang yang memilih kalian? Apa kita bisa sekuat Pak Jokowi, Kiai Ma'ruf, Pak Prabowo, dan Pak Sandi? Jaga caci makimu yang belum jelas terbukti, kalau ternyata kita salah, akan ribet minta maafnya...
Udah gitu aja.

Komentar

Postingan Populer