Kena hukum

Senin kemarin, sekolahku gak upacara. wuih, aku seneng kali. Gara-gara itu pula jam pulang pun digeser lebih cepat 45 menit. apa gak tambah senang. Rentetan jadwal pelajaran serta jam istirahat pun berubah.Tapi tak disangka kebahagian itu membawa petaka lain yang tidak disangka-sangka.blogger-emoticon.blogspot.com

Usai pelajaran ketrampilan (ntah udah usai tah belum), pokoknya pas dikelas lagi gak ada guru, kukira lah itu jam istirahat. Awalnya aku ke musholla mo sholat dhuha, meskipun terakhernya gak jadi. Rencananya mo golek-golek jugak lah karena perot ku saket kali.

Karena gak adak kawan, aku mo balek aja. Tiba-tiba datang si nisa. karena dia mo sholat dhuha, jd aku masok lagi golek-golek. saket kali perotku. biasa. Setelah dia shalat, kami pun santai-santai bentar.

Tiba-tiba aku teringat, ini jam istirahat bukan sih, ini ada guru gak ya di kelas. akhernya aku sms dona. Dia pun balas :
"ada. lagi ujian ini pun"

kontan, aku bilang "ujian nis, ayok2" kami pun bergegas dan lari-lari sampek pintu kelas. Dan di dekat pintu (masi di dlm kelas) sudah ada guru TIK sedang duduk. Raut wajahnya aneh ketika kami datang, seperti memutuskan mo marah atau tidak, atau sudha memilih marah tapi pake kata apa yang paling lugas (soalnya biasanya gak pernah marah dia).

Tiba-tiba dia bilang tiga kata aja : "berdiri kalian diluar!"blogger-emoticon.blogspot.com

inilah yang aku sesali, kenapa waktu itu kami diam aja dan terima gitu aja waktu disuru berdiri. Ntah kasi tampang melas, apa gitu kek, seharusnya sebelum menerima ganjaran yang gak setimpal itu kami mengajukan pembelaan diri terlebih dahulu. tapi apa daya, justru aneh kalok kami udh lama-lama berdiri, tiba menemui dia lagi dan mintak maap. Di tengah sakit perot aku usahakan nahan sakit. Si nisa pun rupanya saket perut juga dia. udah guru-guru bolak-balik lewat, pasti akhernya mereka tau kalo kami lagi dihukum.

Rasanya mo berontak, kami ini bukan tipe2 murid tukang cabot. yang betol aja tampang baek budi kayak kami mau cabot blogger-emoticon.blogspot.com kalok pun kami kek gini ini, itu karena kami gak sengaja. gak sengaja.

Setelah berdiskusi sama nisa, kami putuskan jalani aja, sambil menunggu yang tak pasti, menunggu bpk itu keluar, nah baru kita bilang di luar. gitu rencananya.

Setelah bagitu lama dia pun keluar, lalu pas balek dia kami pun ngomong:

"Pak kami mintak maap.." sambil dia gak peduli ataupun berenti, dia malah duduk lagi di tempat semula. padahal yang kuharap dia berenti diluar kelas, penyelesaiannya akan lebih baik. udah terlanjur ngomong kami pun melanjutkan "tadi kami salah jadwal pak, kami kira masi istirahat, jadi kami shalat dhuha di mushola" tadinya kami mo nambahi lagi alasannya bahwa kami juga saket perut dsb, tp aku tau dia gak pengen dengar cerita panjang, lebih baik kita kasi penjelasan yang langsung pada intinya.

"jadi?"... katanya "jadi trus? maunya kekmana?" hmmmph. pake nanya lagi. "saya gak tau, saya kira pun tadi kalian bukan murid sini" nyindir.

"jadi.. ya kami minta maaf Pak"

"minta maap jangan sama saya, mintak maap lah kelen satu-satu di depan kelas!"

"ya pak"

Kami berdua pun maju ke dpn kelas, aku celingak celinguk liat jam,, tapi dlm keadaan panik aku gak jumpa jamnya (pdhl kalo les-les teraher mau pulang, gak usah repot2 nyari, saraf refleks langsung kali nunjukin ke lokasinya yang sudah hapal mati harusnya). beberapa orang pun bisa membaca kalok aku lagi bngung memutuskan akan bilang slamat pagi ataukan slamat siang. jadi orang itu menyarankan "uda siang ini", sebagian bilang "slamat pagilah ini", "hmm siang lah woy"

Kami pun masih diam, gak tau harus memulai apa.
"uwoy, cepetlah! kami lagi ujian ini. jangan lama-lama!" teriak para berandalan kelas kami. aku tau kurasa dikira org itu kami mo ngasi pengumuman ke kelas2. aku yakin kalok org itu tau apa yg mau kubilang, pasti orang tu gak akan ngelece gitu.

aku pun memulai "slamat siang teman-teman" pipiku mulai terasa panas, suaraku mulai begetar (sejujurnya pasti aku keliatan kayak orang mo nanges, tapi sory ya gak sudi aku nanges gara-gara itu dimuka kawan2 sklsku, puas kali lah nanti bpk itu) lanjot... "kami berdiri disini mau minta maap sama pak (tak perlu disebut) karena kami telat masok, tadi kami salah jadwal, kami kira masi istirahat, jadi kami sholat duha di musholla" gak sempat aku mikiri penutup nya.

"satu lagi kamu sekarang gantian" katanya.

Si Nisa pun ngulang kalimat tadi cuma pada bagian isi aja dan persis sama.

"Dah duduk!"

kami pun duduk dan mulai ngerjai soal ujian, gak tau masi sempat atau gak (blkgn ternyata masi banyak waktu). Pelan-pelan dan diam-diam, gak tertahankan, keluar jugak aer mataku, tapi gak smpek jatoh, tertampung di kelopak mata. padahal tadi aku gak ada ngerasa mau nanges. cumak keluar sendiri. aku gak pernah la ya dipermalukan kekgitu. berontak batinku kalok aku nanges gara-gara hal kayak gitu. blogger-emoticon.blogspot.comGak ada yang tau mataku berkaca.

Ya, aku tau kami salah. Kami memang salah. tapi aku rasa hukuman kayak gitu gak perlu. Gak bermaksud meyama-nyamakan status, tapi beliau jugak pernah beberapa kali telat masuk kelas kami. Dan setelah kutanya-tanya jam berapa dia masuk kelas, ternyata kuketahui kami cuma telat masok sekitar 12 menit. Kenapa dia gak tanya dulu kenapa kami telat, kenapa dia langsung maen hukum aja.blogger-emoticon.blogspot.com

aku rasa lebih fair, kalok dia tanyak dulu alasannya, baru setelah itu kalo emang dia mutusin marah ya lebih pas blogger-emoticon.blogspot.com<--- yah, meskipun jangan sampek kekgini kali. asalkan kami udah adakan pembelaan.

Dan saketnya itu bukan disitu. tapi: Pasti dikira anak-anak sekelas kami pantas dihukum kayak gitu, karena mereka kira kami telatnya itu pas kami umumkan permintaan maaf di depan kelas (apalagi ngumuminya dgn suara yg menyedihkan kekgitu. malunya). padahal kami cuma telat 12 menit, selebihnya kami berdiri di luar kelas dengan guru-guru lewat bolak balik yang pasti tau kalok kami satu2nya yang di luar kelas dan lagi dihukum. Jadi bukannya kami setelat separah itu.


Oke, seperti kata nisa. Jangan ingat lagi, jadikan pelajaran aja.

Komentar

Aryadevi mengatakan…
tetap enjoy aja kan non ? ^_^
Olivia mengatakan…
aku baru tahu kalau matamu udah berkaca-kaca setelah baca posting yang ini. ya ampun ga nyangka dina bisa nangis.

aku juga kira kelen telat loh. tapi kelen lama kali masuk. ternayta di cegah bapak itu. so unfair tuh bapak...

liv.

Postingan Populer