Proses Menelaah Rasa Kesal

Ada kalanya kita bisa kesal akan hal-hal sepele. Kuingat ini juga sudah tgl 10, dekat jadwalnya. Walaupun aku tau potensi badmood dan taking everything into the heart lebih besar di sekitar tanggal ini, cukup stabil lah mengenai emosi terhadap orang-orang.

Kalo aku lagi kesal, awalnya aku akan nyoba cari prasangka baik yang memungkinkan sebagai alasan seseorang berbuat mengesalkan supaya bisa memaklumi dan berhenti kesal.
~ini metode yg biasanya kugunakan kalo kesal dan ka lo orang lain kesal supaya aku menenangkan aku atau orang itu. Lumayan sering berhasil untuk sendiri. Kadang gagal utk temanku. Malah ia makin kesal karena kekesalannya seolah gak kuamini dan gak kupahami, malah aku jadi terkesan membela opponent dia. Wkwk.

Tapi pernah gak ketemu juga itu alasan pembenarannya. Walaupun otakku udah berpikir keras, menscan kemungkinan-kemungkinan maksud baik yang ada. Stuck dan gak ketemu. Tersisalah prasangka buruk yang muncul di awal tadi, yang sudah diusahakan diredam. (Masih ada kemungkinan juga krn telah dibutakan emosi).

Sebagian orang mungkin bisa gampang menggerutu dan kudengarkan, atau mereka gampang untuk langsung saja gak terima dan protes sama orang si sumber kesal. Agak payah bagiku. Karena aku lumayan tenang walaupun kesal, gak terungkapkan (eak), tapi sebenarnya kadang nampak aja itu dari mimik wajahku. Mungkin aku tak cukup berani, atau masih mau menelaah lagi adanya kemungkinan yang bisa membuatku maklum tadi, takut terbukti sebenarnya aku hanya sedang suuzhan.

Mungkin supaya aku ngomong hal-hal yang penting aja.
2 hari ini cukup banyak yang membuat kesal. Okay, mungkin ini efek tanggal 10.
Yang pasti, saat ini aku mau mencoba gak peduli, seperti orang-orang gak peduli.

====

Ini ada draft sejak beberapa bulan yang lalu. Dan aku bahkan tidak ingat apa background aku nulis ini, dan sama siapa waktu itu aku kesal, karena apa, dan tentang apa, sampai-sampai aku menulis ini. Hahaha. Begitulah.

Komentar

Postingan Populer